Seperti Ini Kisah Janwar Sebelum Lolos di Audisi Gerbang KDI 2018
Foto/Internet
Sinjai - Kabupaten Sinjai saat ini patut berbangga. Pasalnya, salah satu putra daerah, Yanuary Kristhy AB (Janwar) berhasil lolos masuk 20 besar pada Gerbang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2018 episode ke tiga.

Teranyar, nama Janwar kian populer dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat di Kota berjuluk Bumi Panrita Kitta. Saat tampil pada Kamis malam (26/7/2018) lalu, Pria kelahiran 1993 itu berhasil memukau seluruh Dewan Juri dan penonton yang hadir di Studio MNCTV dengan membawakan lagu berjudul Mahal ciptaan Meggy Z.

Lalu seperti apa kisah Janwar sebelum lolos di audisi bergengsi ini?

Rohani, ibu kandung Janwar, bercerita kalau Janwar sebelumnya pernah mengikuti audisi liga dangdut. Hanya saja waktu itu keberutungan belum ia genggam untuk lolos di gerbang selanjutnya. Janwar kala itu mengaku tak puas dengan hasil itu.

Singkat cerita, Kata Rohani sebelum bulan puasa lalu, ia bersama keluarganya dari Makassar, kemudian ditelepon oleh salah satu keluarga, kalau ada audisi di KDI terbuka.

"Waktu itu ada keluarga yang menelpon, katanya itu ade (Janwar) tidak mau ikut audisi KDI di Makassar. Saya tanya ambilkanmi pale formulir nak, disitulah awal Janwar sampai ke audisi ini, dan alhamdulilah saat mengikuti tes di Makassar baru-baru ini ia lolos," ucapnya.

Lebih lanjut Rohani bercerita bahwa, semasa kecil di usia sekitar tiga tahun, ia (Janwar) memang sudah mulai pintar membawakan beberapa lantunan lagu. Bila ada pesta perkawinan Janwar selalu "ngotot" untuk hadir di pesta.

"Dia (Janwar-Read) mulai dari umur tiga tahun sudah mulai memang pintar menyanyi, biasanya kalau ada pesta itu dikasi naik di kursi menyanyi," ucap Rohani didampingi beberapa saudara Janwar mengisahkan.

Kata Rohani, kalau Janwar memang memiliki hoby menyanyi sejak kecil. Singkat cerita, Setelah menyelesaikan pendidikannya di bangku SMA, di situlah Janwar makin aktif menghadiri undangan pesta untuk bernyannyi.

Maklum, si Janwar ini mau mempersembahkan lagu-lagu andalannya. Kadang, tanpa dipanggil Janwar juga tetap datang bila ia mengetahui ada pesta misalnya, hajatan perkawinan.

"Sering juga di panggil kalau ada pesta perkawaninan dan hajatan lainnya. Mungkin karena saking hobinya, terkadang tanpa dipanggil Janwar yang datang sendiri. Bila ada panggilan bahkan bayarnya tak seberapa. Sehari biasa hanya Rp 150 ribu," tutur Rohani saat ditemui di kediamannya di Jl. Andi Pettarani, Balangnipa, Sinjai Utara.

Sementara Supriadi kakak kandung Janwar, juga mengisahkan. Kala ia mendorong sang adiknya untuk mencari kerja. Namun, kata Supriadi, Janwar hanya memberikan jawaban kalau dirinya ingin menjadi seorang penyanyi.

"Biasa saya tanya untuk cari kerja, tapi si Janwar ini tidak mau, katanya mau jadi penyanyi. Mungkin karena cita-citanya seperti itu, terkadang di kamar itu sendirian terus dengar musik. Jadi kalau di rumah itu biasanya di kamar terus putar dan mempelajari musik," ujarnya.

Soal penggalangan dana yang dilakukan oleh komunitas seniman Sinjai beberapa waktu lalu, lanjut Supriadi, kalau itu merupakan inisiatif teman-teman komunitas serta masyarakat. Karena mereka mengingat Janwar yang terkadang hadir menyumbang lagu tanpa dipanggil.

"Makanya inisiatif penggalangan dana itu kemarin, merupakan inisiatif teman-teman. Karena itu naingat semua kalau ini ade (Janwar) biar tidak dipanggil datang juga," kata Supriadi.

Sumber : Saudagarnews.id